“Aku mencintaimu sebesar aku pertama kali mencintaimu” dan “Aku mencintaimu sama seperti aku pertama kali mencintaimu” itu berbeda.
Blue Valentine (2010)
Kalo boleh milih. Kalian pilih yang mana?
…
55...
56...
57...
58...
59...
Beep… waktu menunjukan pukul 17.00
Dering telfon membangunkan Tiga dari tidurnya. Sapaan hangat suara bass
dibalik telfon membuatnya tak peduli dengan rasa kantuk meski ia baru tidur
tiga jam hari ini. Ya, perasaan yang sudah lama dilupakan satu setengah tahun
lalu, sekarang kembali lagi.
“Jangan kaya anak kecil, aku lupa” kata suara bass dibalik telfon.
“Kalo pun aku ngga jujur sama kamu, dan kamu ngga tau. Apa bakal kayak
gini kamu?”
“Bukan masalah lupanya. Kalo kamu ngabarin itu sama aja kamu respect sama aku” ucap Tiga dengan nada tinggi.
Oh honey. Pembicaraan yang harusnya menyenangkan tentang apa yang dijalani hari ini, berakhir dengan
debat panjang pada akhirnya. Hingga terucap sebuah kata yang terlalu kasar
untuk dikatakan pada orang yang kontaknya memenuhi log handphone.
…
“Udah beda del. Beda banget. Kaya hilang gitu sparknya”
“Perasaan lo doang kali. Nanti juga normal lagi”
“Kalo ternyata yang normalnya sebenernya gini gimana? Kemarin semangat
karena baru jadi aja”
Adel menyembunyikan helaan nafas di balik telfon. Di satu sisi, Adel
senang akhirnya Tiga mau membuka hati lagi. Tapi di sisi lain, ia takut Tiga
memberikannya pada orang yang salah.
“Ngga ada lagi telfonan lebih dari 2 jam sampe sama-sama ngantuk. Ngga banyak
lagi chat nanya keadaan. Tangan gue ngga dipegang sebanyak dulu. Gue minta
dikabarin, dibilang banyak mau.”
“Hahaha… cewek emang butuhnya yang konsisten ya Ga.” Celetukan Adel membuat mereka berdua tertawa.
“Pedekate emang lebih enak dari pacaran Del"
Oh honey, entah apa yang terjadi. Tapi perjalanan ini ngga seindah
content-content relationship goals di Tik Tok. Big applause buat mereka yang
bisa handle makhluk bernama cewe bertahun-tahun, salah satunya Christian
Sugiono.
…