Selasa, 12 April 2022

Sebuah Nasehat yang Harusnya Ngga Diikutin

 

I'm in love with someone

Who's in love with someone

And that someone

Will never be me...

(Tiktok's cover)

55...

56…

57…

58…

59…

Beep… Waktu menunjukan pukul 19.00

Sebuah chat otomatis membuat Tiga bergerak lebih cepat. 15 menit kemudian ia kaget melihat pengirim chat berdiri persis di depan pagar.

“Kok nunggu disini? Ngga nunggu di mobil aja? Kan lama”

Pengirim chat hanya tertawa tanpa menjelaskan alasannya. Malam itu, jadwalnya bermain badminton. Pengirim chat mengajak Tiga yang sebelumnya menolak di minggu kemarin, berubah jadi mengiyakan karena mendengar nasehat seorang teman yang bilang ‘anggep aja nambah temen, kan circle kita kalo ngga manager artis yaa orang tivi.’

Sebuah nasehat yang harusnya ngga diikutin.

Muterin Jakarta di Sabtu malam ternyata menyenangkan. Ketemu nasi goreng kambing yang porsinya bisa dimakan berdua, bikin Tiga lebih semangat karena motto hidupnya mengarah ke porsi mamang-mamang abis bangun candi. Obrolan dari tebak lagu, truk arah Tanjung Priuk sampe ke siapa kandidat capres 2024 masuk ke pembahasan.

Sesampainya di tempat parkir, Tiga bersiap turun membawa semua isi tas untuk pulang. Pengirim chat yang senormal-normalnya teman kalo nganter pulang nunggu aja di mobil, tiba-tiba ikut turun…

Yup, dia nganterin sampe depan pager lagi.

"Ah elah, jadi invest emosi lagi" kata Tiga dalam hati.

Oh dear, mungkin itu basic manner yang harusnya normal dilakuin laki-laki. Tapi sayangnya ujung ceritanya jadi lain.

(Sumber: @brigithaekp tweet's)

PS: “Most woman find a man with good manners sexy – Candice Swanepoel”

Well, spek surga semacam Candice aja setuju kalo laki-laki dengan good manners itu attractive.

(Sumber: google.com)