Minggu, 04 April 2021

Kalo ada waktu gue pikirin judulnya 2

Do you know there’s a myth that say “Seberapa pun cerewetnya lo, kalo lo ketemu orang yang menurut lo menarik, lo akan tanpa sadar berubah jadi jaim atau malah jadi pendiem”

Familiar with that?

. . .

55…

56…

57…

58…

59…

Beeep… waktu menunjukan pukul 15.45

Tiga mulai putar otak untuk mengakhiri reuni ghibah dengan sahabatnya. Sebuah rencana dadakan karena ia mengiyakan pertemuan kedua yang menuntutnya sampai sebelum pukul 17. Jeda waktu yang lama berhubung jarak dari Bintaro ke Blok M lumayan jauh.

“Boleh ya? Sekali ini aja”

“Bisa-bisanya lo dateng paling akhir tapi pulang paling duluan”

Candaan itu membuat semua sahabatnya tertawa. Mereka tau alasan Tiga begitu panik. Sebuah kesempatan emas untuk meledek Tiga tanpa perlawanan. Huh… Konsekuensi kalo tongkrongan lo didominasi cowo.

. . .

Hari itu Jakarta hujan deras, entah sejak kapan karena cuaca di Bintaro masih cukup cerah. Meski begitu, Tiga tetap saja telat 15 menit dari waktu yang dijadwalkan.

“Halo” Sapa Tiga ke laki-laki yang baru dilihatnya.

Momen awkward yang tanpa disadari membuat tangan Tiga gemetar. ‘Sial, udah kelamaan nih gue ngga kenalan sama cowo’ gerutu Tiga dalam hati saat menyadari ia tak ‘selepas’ biasanya.

Putar otak menutup scene awkward selanjutnya Tiga sengaja mengulurkan tangan. ‘Anjir, kan lagi corona ngapain gue ngajak salaman’

That’s it… di momen itu Tiga sadar mitos ngaco sedang terjadi padanya saat ini.

. . .



Tidak ada komentar:

Posting Komentar